🌘 Semua Hanya Titipan Allah Swt
Saya yakin ini ujian dari Allah SWT untuk menaikkan derajat hamba-Nya yang sabar dan ikhlas dalam menghadapinya. Amin YRA," kata Budhi dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/7). "Karena semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kalau Allah sudah berkehendak, 'kun fa yakun' apapun yang terjadi, terjadilah
BilaAllah berkehendak, semuanya dapat menghilang dan diambil begitu saja. Oleh karena itu janganlah terlalu mencintai apa yang kita miliki di dunia ini. Karena semua hanya titipan yang kapan saja dapat diambil oleh yang memiliki yaitu Allah SWT. Jadi kita harus senantiasa sabar menerima ujian seperti yang ada dalam Al Quran (QS.
SAUDARAKU jika kita merasa memiliki sesuatu, bisa harta kekayaan, pangkat jabatan, pasangan, anak-anak, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya dari urusan dunia ini, maka yakinilah bahwa semua itu hanya titipan. Bahkan diri kita pun hanyalah titipan. Kita tidak memiliki apa-apa jika Allah SWT. tidak memberi kepada kita.
Budhimengatakan, semua jabatan adalah titipan Tuhan. Semuanya atas kehendak Tuhan. "Karena semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kalau Allah berkehendak, "Kun Fayakun" kalau Allah SWT berkehendak, apapun yang terjadi, terjadilah," ucapnya.
SemuaHanya Titipan Allah, Jangan Biarkan Hati Terluka Saat Kehilangan. Semua itu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. VIVA- Semua yang kita miliki, baik harta benda, jabatan pekerjaan hingga keluarga baik pasangan dan anak-anak yang kita kasihi adalah titipan Allah SWT.
Saatkita sholat, sebenarnya ALLAH SWT sudah menjawab doa kita,, hanya saja kita tidak menyadarinya.. Hal itu terjadi saat kita membaca surah AL-FATIHAH.. Berikut hadist nya : Itu semua bukan milik kita.. Hanya titipan.. kita tidak berhak menahan Allah untuk mengambil nya suatu saat.. Kita harus siap dengan masa itu.. Kita harus ikhlas..
AllahSwt. berfirman, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Lukman [31]: 18). Saudaraku, Kehidupan kita adalah karunia dari Allah. Hanya Allah yang mencukupi rezeki
Titipanapapun harus dikembalikan. Kapanpun diminta harus kita serahkan dalam keadaan baik. Maka demikian pula apa saja yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah titipkan pada kita suatu saat nanti pasti akan diminta kembali. Manusia harus dapat mempertanggung jawabkan dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala semua titipan tersebut.
Jikaanda ingin sukses,janganlah hanya mengharapkan sukses di dunia saja,tapi berjuanglah sekuat tenaga untuk mencapai sukses dunia dan akhirat,bagimana tidak sesukses apapun kita di dunia tetaplah itu hanya titipan dari Allah swt karena milik kita sesungguhnya ada di akhirat nanti,dari kebaikan apa yang kita lakukan,dari seberapa banyak harta
Layaknyatitipan, maka ia adalah sesuatu yang berharga, yang harus kita jaga dengan baik. Orang tua diberi amanah oleh Allah Swt. dengan kehadiran anak, bukan hanya untuk kehidupan di dunia semata, melainkan juga untuk kehidupan di akhirat. Allah Swt. telah memperingatkan kita semua—para orang tua—agar tidak meninggalkan anak-anak
IBADURRAHMAN HAMBA-HAMBA TERKASIH ) MENGHINDARI CINTA DUNIA ( ZUHUD ) Termasuk tanda hamba-hamba terkasih adalah terhindar dari cinta dunia (Zuhud). Zuhud adalah solusi bagi umat manusia agar dirinya tidak dikenai beban tanggung jawab (hisab) urusan harta di hadapan Allah Swt, karena harta yang kita miliki tentu akan dihisab oleh Allah Swt. Akan tetapi jikalau kehidupannya zuhud (Tidak
HanyaAllah SWT yang abadi. Semuanya titipan Allah. Segala yang kita miliki terlalu mudah untuk lepas dari genggaman. Cepat atau lambat, orang-orang yang kita cintai, harta kekayaan dan segala yang kita miliki tiba-tiba akan berkurang atau hilang. Tak pernah kita sangka, tiba-tiba salah satu anggota keluarga yang kita cintai meninggal dunia.
4xwB1. JAKARTA - KH Ali Yafie dalam bukunya, Menggagas Fiqih Sosial mengatakan, ajaran Islam menempatkan harta benda dalam jajaran lima kemaslahatan dasar. Sebab, harta merupakan salah satu kepentingan yang mendasar dalam kehidupan manusia. Namun, Islam juga menempatkan harta benda sebagai ujian bagi manusia. Ini seperti ditegaskan surah Al-Taghaabun ayat 15, yang artinya, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu ...." Di satu sisi, hak kepemilikan seseorang atas harta benda tetap dihormati dan dilindungi. Akan tetapi, di sisi lain harta benda itu pada hakikatnya merupakan titipan dari Allah SWT. Sebab, Dialah Yang Mahamemiliki. Maka dari itu, seorang insan harus memanfaatkan harta bendanya sebagaimana diperintahkan Allah SWT. Ketika Nabi Muhammad saw tengah menderita sakit dan menjelang ajalnya, beliau hanya memiliki uang tujuh dinar. Khawatir kalau sampai meninggal dunia uang tersebut masih berada di tangannya, Nabi SAW pun menyuruh menyedekahkan seluruh uang itu kepada fakir miskin. ''Bagaimana nantinya jawab Muhammad kepada Tuhannya, sekiranya ia menghadap Allah sedangkan uang itu masih ada di tangannya,'' kata beliau. Demikianlah, Rasulullah saw pergi meninggalkan dunia fana ini menghadap Allah SWT tanpa meninggalkan uang sepeser pun. Nabi SAW tidak meninggalkan sesuatu harta benda kepada siapa pun, termasuk kepada keluarganya. Sekalipun demikian, Nabi secara cemerlang telah meninggalkan suri teladan dan contoh kehidupan yang indah. "Sesungguhnya pada diri Rasululllah itu suri teladan yang baik bagimu" QS Al-Ahzab 121. Ya, beliau hidupnya sangat bersahaja dan tidak terlalu merisaukan harta benda. Aisyah pernah berkata, ''Kiranya tuan makan hanya sekadarnya kenyang saja.'' Menjawab istrinya ini Nabi berkata, ''Wahai Aisyah! Buat apa dunia ini bagiku. Para rekanku, rasul-rasul ulul azmi telah bertahan atas hal-hal yang lebih berat dari yang aku rasakan. Aku malu, kalau sampai aku menghadap Tuhanku akan tak mencapai martabat seperti mereka." Sebagai pemimpin, beliau ingin memberikan contoh kepada para pemimpin lainnya agar selalu mendahulukan kepentingan rakyat katimbang diri dan keluarganya. Karenanya, Nabi pernah menolak permohonan putri tercintanya, Fatimah, yang menginginkan seorang pembantu di kediamannya yang berasal dari tawanan perang. Nabi menganggap masih ada orang lain yang lebih membutuhkannya. sumber Hikmah Republika oleh Alwi ShahabBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Semua yang kita miliki, baik harta benda, jabatan pekerjaan hingga keluarga baik pasangan dan anak anak yang kita kasihi adalah titipan Allah SWT. Suatu saat entah kapan, bagaimana dan dimana, semua itu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. Sehingga saat kehilangan itu hadir, saat ternyata suatu perpisahan yang tidak kita ingin terjadi, maka bertawakkalah, kuatkan iman, diri dan rasa sabar. Dan percayalah pada Allah, bahwa jika kita bersabar dan tawakkal atas takdirNya, maka apa yang dipisahkan dari kita akan dikembalikan, apa yang kita kasihi akan kita dapatkan kembali. Lebih baik, lebih dari yang kita harapkan. Bertawakal, Sabar Dan Sholat Adalah Cara Terbaik Yang Allah Ajarkan, Saat Kita Menghadapi Sakitnya Kehilangan. Sedih pasti, kecewa apalagi, saat kita harus kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat kita kasihi, bahkan itu sudah didaulat sebagai belahan hati kita, sehingga tanpanya rasanya hidup dan hati gersang tak punya arah dan tujuan. Namun sebagaimana yang telah Allah perintahkan, jangan pernah sekalipun putus asa akan ketentuan Allah SWT. Bersabarlah, bertawakkallah dan sholatlah untuk mengurangi rasa sakit kehilangan. Ingatlah bahwa Allah selalu ada untukmu. Sebenarnya jika kamu memahami bahwa semua hanya titipan Allah, kamu pasti tidak akan merasa sakit ketika kehilangan. Kebahagiaan, Kesedihan, Pertemuan dan Kehilangan Tak Lebih Adalah Ujian Allah SWT Takdir memang sudah Allah tentukan, tapi yang terbaik pasti Allah berikan dan limpahkan dalam hidup kita. Jadi jangan berputus asa, ambil semua kejadian hikmah dan manfaat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik kedepannya. Karena sesungguhnya semua kejadian yang kita lewati tak lebih dari ujian. Kamu harus percaya bahwa tak ada peristiwa yang menimpa tanpa menjadikanmu lebih baik lagi. Musibah dan ujian itu seharusnya menempamu bukan malah membuat dirimu semakin lemah dan tak berdaya. Lagian baik dan buruk adalah ujian, tetap rendah hati saat dipuji dan sabar saat di caci maki. Selalu Ingatkan Diri Bahwa Semua Adalah Titipan Allah. Sehingga Tidak Membuat Hati Kita Sombong Memilikinya, Dan Terluka Saat Kehilangannya. Saat intropeksi diri, selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa sejatinya kita hanya debu di muka bumi ini. Dan semua yang kita miliki adalah wujud kasih sayang Allah SWT yang begitu besar untuk membuat hati kita bahagia dan tenang. Sehingga kita tidak menjadi sombong karena memilikinya apalagi sampai memamerkan pada orang lain. Begitupun saat kita kehilangan semua yang kita miliki, meskipun hati kita pasti sedih dan terluka. Namun tidak sampai membuat kita lupa diri dan merasa hidup ini tak Adil. Makanya jagalah hati agar tidak sombong, karena semua tak lebih hanya titipan Allah. Yakinkah semuanya akan baik-baik saja. Saat Kita Sadar Bahwa Semua Adalah Titipan Allah Dan Tetap Bertawakal Dengannya, Maka Pasti Allah Ganti Luka Itu Dengan Bahagia, Allah Berikan Yang Terbaik Untuk Membuat Kita Tersenyum Kembali. Kehilangan adalah ujian Allah untuk menguji kesabaran hati dan ketawakkalan kita. Sehingga saat kita mampu melewatinya dengan baik, maka Allah akan gantikan dengan yang lebih baik pula untuk kembali mengisi kita dengan kebahagiaan. Selain itu, jika tetap bertawakal dan berpikir positif dengan meningkatkan ibadah kita, ada waktunya nanti, semua yang hilang akan kembali dan dipersatukan dengan kekal di Akhirat nanti.
semua hanya titipan allah swt